
Malang, Swa News– Persaingan antar Calon Rektor UIN Maliki Malang semakin mengerucut. Setelah Agus Maimun yang berasal dari FITK mendeklarasikan diri untuk maju menjadi kandidat, kini ada rumor jika ada calon lain yang berasal dari Fakultas Syariah.
Menurut penelusuran Tim Swa News, sosok yang dinilai memungkinkan akan maju dan potensial menang itu adalah seorang srikandi, pegiat feminisme dan guru besar Fakultas Syariah, Umi Sumbulah.
Umi Sumbulah saat ini masih menjabat Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Maliki Malang. Banyak pihak yang menilai, Umi Sumbulah merupakan figur yang tepat untuk memegang estafet kepemimpinan UIN Maliki Malang ke depan.
Senada, salah satu sumber yang berinisial A juga ikut menegaskan, “Prof. Umi memiliki kapasitas intelektual yang memadai serta punya rekam jejak pengalaman manajerial yang baik, jelasnya.
“Untuk kapasitas intelektual prof. Umi tidak usah diragukan, begitu juga dalam hal manajerial, karena beliau pernah menjabat Direktur Pasca Sarjana sebelum memegang jabatan Wakil Rektor“, sambungnya.
Nampaknya ada pihak yang kontra juga terhadap sosok Umi Sumbulah. Pihak yang kontra ini menganggap Umi Sumbulah punya resistensi soal rekam jejak yang kurang baik dan dinilai menyisakan masalah konflik politik dalam berebut posisi wakil rektor yang saat ini diemban.
“Dulu itu terkesan seperti ada yang mengkudeta pak Agus Maimun ketika awal menjabat wakil rektor 1, karena setelah dilantik, kurang lebih menjabat dua minggu, tiba-tiba pak Agus mengundurkan diri, kemudian ada rekruitmen ulang dan Bu Umi menjadi wakil rektor mengganti pak Agus“, ujar salah satu nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Jika ditelusuri dari pemberitaan berbagai media saat itu, memang ada yang janggal dengan pengunduran diri dan pergantian Wakil Rektor Bidang Akademik yang kala itu sedang dijabat Agus Maimun.
Agus Maimun yang dilantik pada 5 Agustus 2021, berdasar Surat Keputusan Rektor UIN Maliki Malang Nomor 764, tapi tiba-tiba pada 17 Agustus 2021 mengundurkan diri.
Kemudian 19 Agustus 2021 Rektor UIN Malang, M. Zaenudin, melantik Umi Sumbulah. Kemudian posisi Agus Maimun digeser menjadi Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M).
Ketika itu banyak menimbulkan kontroversi dan spekulasi, tapi saat Agus Maimun diminta klarifikasi media massa yang bersangkutan hanya memberi jawaban normatif dan diplomatis.
“Iya betul saya mengundurkan diri, karena ingin lebih fokus pada bidang tri dharma perguruan tinggi, dalam pengembangan para mahasiswa dan dosen muda,” ujar Agus Maimun yang saat itu dikonfirmasi Radar Malang, Rabu (18/8/2021).
Saat itu memang ada rumor yang berkembang, jika pergantian Agus Maimun diduga karena ada intervensi salah satu kekuatan personal di Kementerian Agama RI pusat.
“Isunya sih ada pejabat atau orang Kemenag pusat yang merekomendasi Bu Umi untuk menggantikan pak Agus“, jelas salah satu dosen yang mengaku dekat dengan Agus Maimun ini.
“Konon salah satu orang pusat yang memiliki pertemanan yang baik dengan Prof Umi itu saat ini juga masih memiliki pengaruh kuat dan jabatan starategis“, tambahnya.
Jika informasi yang terkait dengan relasi struktural Umi Sumbulah dengan pusat ini benar adanya, apalagi pemilihan Rektor UIN saat ini juga masih menggunakan rezim Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 15 Tahun 2017, maka posisi Umi Sumbulah sangat kuat dan kemungkinan akan mampu mengalahakan calon yang saat ini sudah mendeklarasikan diri, Agus Maimun.
Tapi, selain relasi pusat, Umi Sumbulah juga disebut memiliki banyak dukungan moral dan sosial civitas akademika Fakultas Syariah yang hingga kini menjadi basis pengabdiannya.
Jaringan informasi Swa News di lapangan juga telah berhasil mendeteksi adanya jejaring Umi Sumbulah yang bergerak aktif membangun aliansi strategis bersama para wakil dekan 1 yang saat ini sedang menjabat. (Mmu).