Cerpen dua laporan chapter 2

Cerpen: Dua Laporan Chapter 1 * – Lelaki yang biasa dipanggil Mas Mul itu hatinya penuh rasa syukur. Mulai hari ini, ia naik pangkat dan pindah ke bagian administrasi di sebuah instansi pemerintah. Mas Mul memulai kariernya dari bawah. Dulu ia mendaftar sebagai pegawai negeri hanya berbekal ijazah SD, dan diterima sebagai petugas kebersihan. Karena seragamnya hijau, ia biasa dipanggil “pasukan hijau”.

 

Pekerjaannya membersihkan alun-alun dan jalan sekitar, menarik gerobak sampah setiap pagi ketika orang lain baru bangun tidur. Delapan tahun ia menjalani rutinitas itu dengan penuh rasa syukur. Namun, perubahan hidupnya dimulai ketika Pak Jun, atasannya, memanggilnya.

Dua laporan Chapter 1

“Mul, sampean pegawai yang rajin, tetapi ijazahmu hanya SD. Kalau ingin naik pangkat, kamu harus ikut sekolah Paket B,” kata Pak Jun.

 

Mas Mul mengikuti saran itu, mendapatkan ijazah, dan menghadap Pak Jun dengan penuh rasa terima kasih. Hasilnya, ia bisa langsung meloncat dari golongan 1C ke 2A berkat program persamaan ijazah. Pekerjaannya pun berubah—bukan lagi di jalan menarik gerobak, melainkan mendata aset di kantor.

 

Mas Mul mengerjakan tugasnya dengan sepenuh hati, sambil terus menunjukkan rasa terima kasih kepada Pak Jun. Atas saran atasannya itu pula, ia melanjutkan pendidikan ke Paket C agar peluang kariernya semakin terbuka. Mas Mul merasa hidupnya penuh keberuntungan berkat bimbingan Pak Jun.

 

Namun, suatu kabar mengejutkan datang: Pak Jun akan dipromosikan menjadi Kepala Bidang di kantor dekat alun-alun. Meski merasa kehilangan, Mas Mul tetap menyimpan rasa syukur atas budi baik Pak Jun. Ia bahkan bertekad lulus Paket C secepatnya.

 

Beberapa bulan kemudian, Mas Mul benar-benar lulus Paket C, dan Pak Jun kembali membantunya naik pangkat serta pindah tugas ke kantor baru dekat alun-alun. Di sana, Mas Mul diberi tanggung jawab mengelola dana taktis. Namun, tugas barunya ini juga mengharuskannya menyimpan dua jenis laporan: laporan asli dan laporan manipulasi untuk atasan.

 

“Sampean harus menyembunyikan buku yang asli. Yang tahu hanya aku dan kamu,” pesan Pak Jun.

Mas Mul menjalankan tugas itu tanpa banyak bertanya, meski hatinya terkadang merasa aneh.

Dua laporan Chapter 1 end.

Bersambung minggu depan..

Cerpen Mingguan

Dua laporan Chapter 1: Dari Gerobak ke kantor

Dua laporan Chapter 2: Buku Laporan


Ahmad Saemo

Cerpenis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *