
Jakarta, Swa News- Setelah Erick Thohir, Menteri BUMN bertemu pihak kejagung, Pendapat hukum soal pertamax oplosan berubah. Babak baru pembongkaran mafia impor migas dan pengoplosan Pertamax dengan Pertalite akhirnya anti klimaks.
Berbeda dengan sebelumnya, Kejagung sangat tegas soal dugaan pengoplosan, meski sudah dibantah pihak Pertamina.
Sekarang pihak Kejagung malah memastikan jika Pertamax produk Pertamina itu sudah sesuai aturan yang berlaku.

Bahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan bahwa saat ini kualitas bahan bakar minyak (BBM) Pertamax sudah bagus dan sesuai standar yang ada di PT Pertamina.
Hal ini disampaikan oleh Jaksa Agung usai melakukan pertemuan dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri di Gedung Kejagung (6/3/2025).
Setelah erick Thohir
ST Burhanuddin juga menjelaskan bahwa BBM Pertamax oplosan yang dikuak kasus korupsinya oleh Kejagung terjadi hanya pada 2018 sampai dengan 2023.
Kemudian sekarang ada himbauan baru dari pihak Kejagung yang mirip menjadi Humas Pertamina, himbauan untuk mencintai produk Pertamax yang merupakan buatan dalam negeri.
Tentu saja pernyataan pihak Kejagung ini juga semakin membenarkan spekulasi berbagai pihak, termasuk Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Menurut Ahok bahwa yang terjadi dalam skandal korupsi impor minyak mentah diduga hanya sekedar skenario akan ada pergantian pemain saja.
Berita lainnya:Skandal Korupsi Pertamina: Dugaan Oplosan Petramax, Pertamina Membantah, Kejaksaan: Ada Pencampuran Petralite
Setelah erick Thohir
Senada, sinisme juga sebelumnya dilontarkan Mantan Sekretaris Menteri BUMN dan Mantan Staf Ahli Menteri ESDM Muhammad Said Didu. Beliau mencurigai masalah skandal di Pertamina hanyalah drama yang diduga ada permainan “ganti pemain” di dalam tubuh Pertamina.
Baik Ahok maupun Said Didu menilai peristiwa semacam ini sudah pernah terjadi pada era Presiden Jokowi, yang kala itu melakukan pembubaran Petral dengan alasan untuk memperbaiki tata kelola dengan mendirikan Patra Niaga.
Berita lainnya:Pertamax Oplosan: Kejagung Memastikan Ada Pelanggaran, PT Pertamina Membantah, Ahok Ikut Terseret?
Tapi setelah Patra Niaga berdiri, justeru personalia yang direkrut menjadi pimpinan dan pengelola adalah orang bekas Petral. Salah satunya adalah Direktur Utamanya Riva Siahaan yang saat ini telah menjadi tersangka (Alf).