
Malang, Swa News – Aksi mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil yang melakukan demonstrasi besar-besaran sejak 17 Februari 2025 itu berlangsung semakin masif.
Aksi yang bertajuk Lawan Indonesia Gelap itu hingga kini masih berlangsung di beberapa daerah. Aksi serupa juga berlangsung di Malang, (18/2).
Aksi yang diikuti ribuan mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil itu sempat ricuh. Sempat terjadi saling dorong antara pihak keamanan dan demonstran. Para demonstran juga sempat membakar ban bekas di depan gedung DPRD Kota Malang, tempat berlangsungnya aksi. Tapi karena ada proses negosiasi, akhirnya aksi bisa berjalan damai.
Pada aksi yang berlangsung di Malang itu sempat viral, karena ada pembakaran gambar Presiden Prabowo dan Wapres Gibran yang dicoret mulutnya pakai pewarna merah kemudian dibakar.
Nampaknya aksi massa yang akhir-akhir ini marak dan menghendaki perbaikan situasi negara dengan jargon Indonesia Gelap mendapat reaksi sinis dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), menepis anggapan masyarakat yang beredar di media sosial maupun aksi massa yang menggunakan tagar Indonesia Gelap tersebut.
“Kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia. Jadi kita jangan terus mengklaim sana-sini,” ujarnya dalam acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025).
Menurut dia, kondisi Indonesia masih cukup baik meskipun dia mengakui sedang terjadi berbagai permasalahan. Namun, permasalahan ini banyak dialami oleh negara lain selain Indonesia. Salah satunya terkait isu kurangnya lapangan kerja.
“Ada orang bilang wah di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah,” ucapnya.
Selain itu, sebut Luhut, Indonesia justru beruntung karena memiliki pasar yang besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 282 juta jiwa per Semester I 2024. Diprediksi pada 2030 jumlah ini akan bertambah menjadi 300 juta jiwa.
“Jadi kita harus lihat ini. Kita sebagai orang Indonesia harus bangga juga bahwa we are doing right, we are doing so good so far,” tuturnya. (Mus).