
Jakarta, Swa News– Timnas Indonesia tersingkir dari Piala AFF 2024 dan harus puas di posisi ke-3 klasemen Grup B.
Squad Garuda harus mengubur mimpi melangkah ke semifinal Piala AFF 2024 setelah kalah 0-1 dari Filipina pada laga terakhir fase grup.
Kekalahan ini tidak hanya mengejutkan para pendukung, tetapi juga memunculkan berbagai analisis tentang faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan skuad Garuda.
Berikut adalah beberapa penyebab kekalahan dan kegagalan Indonesia di turnamen kali ini:
1. Kartu Merah yang Mengubah Jalannya Pertandingan
Pada laga melawan Filipina, kartu merah yang diterima oleh Muhammad Ferarri menjadi salah satu titik balik yang merugikan Indonesia. Pelatih Shin Tae-yong mengakui bahwa kartu merah tersebut membuat tim kehilangan keseimbangan dan semakin sulit untuk mengontrol permainan. Bermain dengan sepuluh pemain membuat Indonesia kewalahan menghadapi tekanan dari lawan.
2. Kurangnya Pemahaman Strategis di Fase Grup
Salah satu analisis menyebutkan bahwa jajaran pelatih Timnas kurang cermat memahami situasi persaingan di fase grup. Dalam laga melawan Filipina, Indonesia hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke semifinal.
Namun, pendekatan permainan yang terlalu berorientasi menyerang dinilai tidak bijaksana dan justru membuka peluang bagi Filipina untuk memanfaatkan celah di lini belakang.
3. Ketumpulan Lini Depan
Salah satu kelemahan terbesar Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 adalah kurang tajamnya lini serang. Sepanjang turnamen, para penyerang gagal menunjukkan performa terbaik mereka, bahkan tidak mampu mencetak satu gol pun di fase grup.
Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat keberhasilan sebuah tim sangat bergantung pada produktivitas di lini depan.
4. Minimnya Pengalaman Pemain Muda
Skuad yang diturunkan Indonesia memiliki rata-rata usia yang cukup muda, yakni 20 tahun. Meskipun langkah ini bertujuan untuk membangun generasi baru, kurangnya pengalaman para pemain di turnamen sebesar Piala AFF menjadi kelemahan tersendiri. Mereka tampak kesulitan menghadapi tekanan tinggi, terutama dalam pertandingan krusial seperti melawan Filipina.
5. Tekanan Psikologis
Selain faktor teknis, tekanan psikologis juga menjadi salah satu penyebab kegagalan. Harapan tinggi dari para pendukung dan target besar untuk lolos dari fase grup tampaknya membebani para pemain muda, sehingga performa mereka tidak maksimal di lapangan.
Kekalahan dari Filipina dan kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 menjadi pelajaran penting bagi jajaran pelatih dan pemain.
Evaluasi mendalam perlu dilakukan, terutama terkait strategi, pemilihan pemain, dan pengelolaan tekanan psikologis. Meski demikian, pengalaman ini dapat menjadi momentum untuk membangun tim yang lebih solid dan kompetitif di masa depan.
Dengan harapan besar yang terus menyala, para pendukung Indonesia tentu menantikan kebangkitan Timnas di turnamen mendatang. (Mm)