Malang, Swa News — Suasana Gedung Dr. (HC) Ir. Sukarno lantai V berlangsung meriah saat digelar Talk Show Pengenalan Kandidat Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang periode 2025–2029, pada Jumat (9/5).
Talk show yang mengusung tema “Sukses, Gembira, dan Berkah dalam Pengembangan Kampus” ini menjadi ajang untuk menguji gagasan serta konsep para calon rektor mengenai isu-isu utama: pengembangan akademik, kelembagaan, kemahasiswaan dan lulusan, integrasi sains dan Islam, serta penguatan karakter Ulul Albab.
Para kandidat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh host acara, berdasarkan undian pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Berikut paparan masing-masing calon rektor:
Kandidat Rektor
Prof. Dr. Umi Sumbulah mendapat pertanyaan tentang strategi penguatan karakter Ulul Albab bagi mahasantri dan mahasiswa asing. Ia menjelaskan bahwa setiap mahasiswa UIN Maliki harus memiliki karakter Ulul Albab yang berpijak pada empat prinsip: (1) Kedalaman spiritual, (2) Keagungan akhlak, (3) Keluasan ilmu, dan (4) Kematangan profesional. Strategi yang ditawarkan meliputi internalisasi nilai-nilai tersebut melalui pendekatan pembiasaan, keteladanan, pembinaan, dan penciptaan lingkungan yang kondusif.
Prof. Dr. H. Syaifullah, M.Hum mendapat pertanyaan tentang strategi kreatif pendanaan untuk pengembangan kelembagaan. Ia menawarkan optimalisasi pendapatan Badan Layanan Umum (BLU), yang selama ini belum maksimal, serta menggali sumber pendanaan lain yang potensial.
Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah, M.Pd.I menjawab pertanyaan tentang strategi pengembangan Kampus IV di Turen. Ia menyampaikan bahwa lahan tersebut ideal digunakan untuk mendirikan Fakultas Pertanian dan Perikanan, sesuai dengan potensi wilayah yang kaya sumber daya agraris.
Prof. Dr. H. Triyo Supriyatno, M.Ag memaparkan strategi pengembangan budaya akademik. Menurutnya, membangun budaya akademik harus diawali dengan pola pikir (mindset) yang holistik—tidak hanya berorientasi pada dunia, tetapi juga pada akhirat—dengan memperkuat aspek teori dan praktik berbasis karakter Ulul Albab.
Baca juga: Menyongsong Kepemimpinan Baru: UIN Maliki Malang Hadirkan 12 Kandidat Rektor dalam Forum Terbuka
Prof. Dr. H. Ahmad Barizi, M.A. membahas strategi pengembangan kemahasiswaan dan lulusan. Ia menekankan pentingnya link and match melalui penguatan aspek pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian. Pendekatan yang diusulkan berorientasi pada human capital, termasuk penguatan keterampilan kewirausahaan, kepemimpinan, dan soft skills.
Prof. Dr. H. Agus Maimun, M.Pd membahas strategi peningkatan pendidikan pascasarjana. Ia menyoroti ketimpangan pendanaan antara jenjang sarjana dan pascasarjana. Menurutnya, idealnya porsi pendanaan adalah 30% untuk pascasarjana dan 70% untuk sarjana. Saat ini, proporsinya masih jauh dari ideal.
Prof. Dr. H. M. Fauzan Zenrif, M.Ag memaparkan strategi penguatan bidang akademik dan nonakademik. Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pengetahuan dan pengalaman dalam pendidikan. Menurutnya, mahasiswa harus memperoleh bekal teori sekaligus pengalaman praktis yang memperkaya wawasan.
Baca juga: Mengupas Peta Kekuatan Trio Srikandi Guru Besar Bakal Calon Rektor UIN Maliki Malang 2025–2029
Prof. Dr. Hj. Sri Harini, M.Si membahas strategi peningkatan kesejahteraan dosen, karyawan, dan mahasiswa. Ia menekankan perlunya optimalisasi sumber-sumber pendanaan yang sah dan sesuai regulasi. Salah satu strateginya adalah menata ulang mekanisme remunerasi agar lebih terbuka, transparan, dan terkontrol.
Prof. Dr. H. Suhartono, M.Kom mendapat pertanyaan tentang strategi peningkatan minat pelajar untuk melanjutkan studi ke UIN Maliki. Pakar ilmu komputer ini mengusulkan pemanfaatan digital marketing untuk menjangkau Generasi Z—kelompok yang akrab dengan teknologi dan tumbuh dalam era digital. Menurutnya, meski ada sisi negatif, teknologi juga menjadi sarana komunikasi dan pembelajaran efektif.
Prof. Dr. H. Uril Bahruddin memaparkan strategi menuju green campus. Pakar Bahasa Arab dan Syariah ini menekankan pendekatan teologis dan empiris sebagai dasar. Menurutnya, orientasi ekologis kampus harus berakar pada reinterpretasi Al-Qur’an dan As-Sunnah, bukan sekadar sekularisme ekologis. Ia mengutip Surat Al-‘Ashr sebagai fondasi etis dalam menjaga masa depan peradaban manusia dan lingkungan.
Prof. Dr. H. Muhammad Samsul Ulum, M.Ag membahas strategi menjaga kesinambungan integrasi sains dan agama. Ia menekankan pentingnya dasar yang kokoh yang bersumber dari Al-Qur’an, dengan penguatan model Ulul Albab yang menyeimbangkan antara berpikir, berdzikir, tafakur, kesadaran diri, dan amal saleh.
Prof. Dr. Hj. Ilfi Nurdiana, M.Si membicarakan strategi menjaga kohesi antar-sivitas akademika. Ia menjelaskan bahwa kohesivitas dapat dibangun melalui tiga aspek utama: (1) visi dan misi institusi yang jelas, (2) intensitas interaksi sosial yang kuat, dan (3) kepemimpinan yang baik. Ia juga menyinggung pentingnya meritokrasi melalui prinsip the right man in the right place.
Kandidat Rektor
Kandidat Rektor