Tanggapi Soal Green Campus, Prof. Dr. Uril Bahrudin, MA: Saatnya Membumikan Gagasan Ekoteologi Menteri Agama

Malang, Swa News – Gagasan green campus atau kampus hijau menjadi sorotan menarik dalam talk show yang digelar oleh Senat Universitas dalam rangkaian seleksi dan perkenalan calon rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada Jumat (9/5).

Prof. Dr. Uril Bahrudin: Saatnya Membumikan Gagasan Ekoteologi Menteri Agama untuk Green Campus

Dalam forum tersebut, Prof. Dr. Uril Bahrudin, MA menyampaikan pandangan unik saat menanggapi pertanyaan terkait realisasi green campus. Alih-alih menyajikan analisis teknokratis atau empiris secara panjang lebar, ia justru menawarkan pendekatan teologis sebagai fondasi strategi lingkungan kampus.

Menurut Prof. Uril, penyelesaian persoalan lingkungan tidak cukup hanya mengandalkan pendekatan ekologis-empiris. Diperlukan pendekatan sistemik yang melibatkan aspek spiritual keagamaan dalam memperkuat kebijakan strategis kampus.

Baca juga: Prof Suhartono: Saya Punya Obsesi Membangun Universitas Islam Unggul Berstandar Global

Green campus

“Faktanya, banyak problem ekologis yang diselesaikan dengan pendekatan positivistik-empiris. Namun pendekatan ini justru memunculkan problem baru karena standar ganda para kapitalis yang selama ini mengeksploitasi sumber daya alam demi akumulasi kekayaan,” jelasnya.

Lebih jauh, Prof. Uril menggarisbawahi pentingnya reinterpretasi ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai landasan kesadaran kolektif terhadap masa depan manusia, alam, dan peradaban. Salah satu pendekatan yang ia tawarkan adalah membaca secara teologis-empiris pesan moral dalam Surat al-‘Ashr.

Ia juga menilai bahwa gagasan ekoteologi yang dikemukakan oleh Menteri Agama, Prof. Dr. H. Nazarudin Umar, merupakan langkah progresif dalam merumuskan strategi pelibatan nilai-nilai spiritual agama dalam menghadapi problem kontemporer.

“Saya sangat sepakat dengan pendapat Menteri Agama. Banyak persoalan sosial dan lingkungan saat ini yang bersumber dari keretakan relasi manusia dengan nilai-nilai spiritual,” ujarnya kepada Swa News.

Prof. Uril pun menegaskan pentingnya menurunkan gagasan besar tersebut ke dalam langkah nyata. “Sekarang sudah saatnya kita membumikan dan merumuskan pikiran Menteri Agama menjadi langkah konkret untuk merealisasikan green campus,” tegasnya.

Jika dicermati dari pemaparan Prof. Uril dalam forum tersebut, tampak adanya keselarasan metode pendekatan dengan pemikiran Prof. Nazarudin Umar. Keduanya mengusung konstruksionisme normatif dan empiris, dengan pembacaan tekstual sekaligus kontekstual terhadap teks-teks agama.(Sofy)

 

Leave a reply

Join Us
  • Facebook38.5K
  • X Network32.1K
  • Behance56.2K
  • Instagram18.9K

Stay Informed With the Latest & Most Important News

I consent to receive newsletter via email. For further information, please review our Privacy Policy

Advertisement

Follow
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...