
Yogyakarta, Swa News – Aksi vandalisme itu muncul di beberapa titik di Kota Yogyakarta sejak Rabu (5/2/2025) kemarin.
Vandalisme itu tersebar mulai dari pagar Stadion Mandala Krida, Halte Trans Jogja di Jalan Sultan Agung, Jembatan Layang Lempuyangan, hingga kawasan Simpang Empat Jetis.
Mereka mencatat ada 15 titik coretan vandalisme bernada provokatif “Adili Jokowi.”
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta sudah lebih awal bertindak cepat untuk membersihkan coretan-coretan tersebut.
Polisi juga saat ini turun tangan terkait munculnya 15 titik coretan vandalisme bernada provokatif “Adili Jokowi” di Yogyakarta.
Terkini, Polresta Yogyakarta masih memburu pelaku aksi vandalisme “Adili Jokowi.”
Beberapa rekaman kamera CCTV telah diperiksa untuk mengetahui aksi pelaku yang ada.
Tapi di balik gencarnya aksi vandalisme “Adili Jokowi,” kelihatannya aksi Kaesang, putra Jokowi, yang menggunakan kaus dengan tulisan “Adili Jokowi” ikut memprovokasi dan memicu semakin maraknya aksi vandalisme saat ini.
Kemudian ada salah seorang yang berkomentar, “Kenapa polisi harus mencari pelaku vandalisme ‘Adili Jokowi,’ wong anak Jokowi sendiri yang ngajak adili Jokowi. Jika polisi mau tahu siapa yang bikin vandalisme itu, ya tanya Kaesang saja?”
Memang kehadiran Kaesang yang memakai kaus bertuliskan “Adili Jokowi” itu bermakna ganda, bisa mengandung arti meledek bagi para aktivis yang saat ini sedang gencar menyuarakan “Adili Jokowi,” tapi juga bisa bermakna ikut mendorong penegak hukum untuk segera mengadili Jokowi.
“Jika anaknya saja ikut gerakan ‘Adili Jokowi,’ kenapa penegak hukum ragu untuk memproses hukum Jokowi selama menjabat Presiden?” komentar salah seorang yang tidak mau disebut identitasnya.
Akhir-akhir ini, nama Jokowi menjadi perbincangan publik. Perihal ini dipicu berbagai masalah, mulai dari PSN dan PIK 2 yang menguasai wilayah pesisir laut, kemudian ada krisis anggaran yang dinilai karena warisan Jokowi sebelumnya yang banyak mencetak utang, juga soal kebijakan penutupan pengecer LPG 3 kg oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang dianggap proksi Jokowi untuk menciptakan instabilitas pemerintahan Prabowo Subianto.
Tapi untuk mengusut vandalisme “Adili Jokowi,” memang alangkah baiknya polisi memeriksa Kaesang. (GJn)