Komisaris PT GAG Nikel Disorot, Gus Fahrur Dituding Langgar Etika dan Citra PBNU

Malang, Swa News– Di tengah sorotan publik terhadap aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya, Ahmad Fahrur Rozi—pengasuh Pondok Pesantren An Nur 1 Bululawang, Malang—mengeluarkan pernyataan keras membela perusahaan tempat ia menjabat sebagai komisaris PT GAG Nikel.

Komisaris PT GAG Nikel Disorot, Gus Fahrur Dituding Langgar Etika dan Citra PBNU

Melalui akun Instagram pribadinya @gus\_fahrur, ia membantah bahwa kegiatan pertambangan yang dilakukan perusahaan tersebut merusak kawasan wisata Raja Ampat.

“Pulau Gag, tempat tambang itu berada, jaraknya sekitar 40 kilometer dari Piaynemo. Bukan destinasi wisata. Itu wilayah resmi Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2017,” tulisnya.

Fahrur juga menyebut bahwa narasi yang viral di media sosial, termasuk kampanye #SaveRajaAmpat dari Greenpeace, telah menyesatkan publik. Ia menilai penyebaran informasi yang tidak akurat berpotensi dimanfaatkan untuk agenda separatis di Papua.

Namun pernyataan ini justru menuai kecaman luas. Sejumlah warganet menilai jarak 40 kilometer bukan jaminan aman dari dampak lingkungan. Akun @rezakurnia.29 menulis,

“Kalau Gunung Semeru erupsi, dampaknya bisa sampai pondok Anda di Bululawang. Apalagi ini laut, cemaran logam berat bisa menyebar cepat. Njenengan tega kalau warga Raja Ampat makan ikan tercemar?”

Sosok Fahrur Rozi sendiri dikenal dekat dengan lingkaran elite. Selain menjadi Komisaris PT GAG Nikel, ia juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2022–2027, Komisaris BUMD PT Panca Wira Usaha Jatim, serta aktif di MUI dan Yayasan IAI Al-Qolam Malang.

Baca juga: Transformasi Pelayanan Ibadah Haji Arab Saudi Patut Diapresiasi, Prof. Uril Wawancara Bersama Media Nasional Al-Arabiyah

 

Keterlibatannya dalam bisnis tambang memicu reaksi keras dari kalangan masyarakat sipil. Koordinator Aktivis Muda Masyarakat Umat (MU) Jakarta, Dewa Micko, menyebut keterlibatan Gus Fahrur sebagai bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai moral yang dijaga PBNU.

“PBNU jangan tutup mata. Ada petingginya yang justru duduk manis sebagai komisaris di perusahaan yang dituding merusak kawasan konservasi dunia. Ini memalukan,” kata Dewa dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/6/2025).

Ia mendesak Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, untuk segera mengambil tindakan tegas. “Kalau PBNU ingin tetap dipercaya publik sebagai penjaga moral bangsa, pecat Gus Tambang sekarang juga!” tegas Dewa.

Komisaris PT GAG Nikel Disorot, Gus Fahrur Dituding Langgar Etika dan Citra PBNU

PT GAG Nikel sendiri telah lama menuai kritik dari kalangan pegiat lingkungan. Perusahaan ini dianggap mengancam kelestarian ekosistem laut dan hutan tropis di Raja Ampat—wilayah yang dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut dunia.

Dalam jajaran komisaris PT GAG Nikel, selain Gus Fahrur, tercatat nama-nama lain seperti Brigjen (Purn) Saptono Aji, Hermansyah, dan Lana Saria dari Kementerian ESDM. Namun sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari perusahaan maupun pemerintah terkait tuntutan publik yang semakin meluas.

(WAR)

Leave a reply

Join Us
  • Facebook38.5K
  • X Network32.1K
  • Behance56.2K
  • Instagram18.9K

Stay Informed With the Latest & Most Important News

I consent to receive newsletter via email. For further information, please review our Privacy Policy

Advertisement

Follow
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...