Malang, Swa News – Ilfi Nurdiana mulai menjadi sorotan dalam bursa calon Rektor UIN Maliki Malang. Meski kepanitiaan pemilihan belum mengeluarkan keputusan resmi, nama-nama calon semakin bertebaran.

Selain Agus Maimun, Abdul Malik Karim Amrullah, dan Umi Sumbulah, kini muncul Ilfi Nurdiana sebagai salah satu kandidat yang diperhitungkan.

Ilfi Nurdiana Mulai 'Gerilya', Punya Jejaring Partai, Kans Kuat Menjadi Rektor UIN Maliki Malang? 

Ilfi Nurdiana merupakan guru besar dan dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi yang saat ini sedang mengemban tugas sebagai Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum dan Perencanaan Keuangan UIN Maliki Malang.

Munculnya nama Ilfi Nurdiana sebagai salah satu kandidat rektor bukan sesuatu yang mengagetkan karena sudah diprediksi. Namun, kemunculannya tetap menimbulkan perhatian serta mendapat reaksi beragam dari kalangan civitas akademika.

Menurut salah satu narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, ia sangat berharap dengan tampilnya figur Ilfi, akan ada banyak alternatif pilihan sehingga sosok calon rektor yang terpilih nanti benar-benar melalui proses uji kompetensi yang lebih kompetitif dan berkualitas.

Baca juga: Persaingan Pilrek UIN Maliki Malang, Umi Sumbulah Menguat Berpotensi Mengalahkan Agus Maimun?

Bu Ilfi punya pengalaman banyak dalam memimpin birokrasi universitas. Jika Bu Ilfi yang terpilih menjadi rektor, maka sangat memungkinkan akan ada kesinambungan dengan pemimpin saat ini,” ujarnya sambil menceritakan aspek potensial kelebihan Ilfi.

Bahkan, menurut salah satu sumber informasi kredibel, dirinya telah mendapatkan informasi soal pencalonan Ilfi Nurdiana yang konon juga sudah mendapat restu dari salah satu mantan rektor.

Ya, saya dapat cerita dari salah seorang mantan rektor yang katanya sudah menjalin komunikasi dengan Bu Ilfi dalam rangka memberi dukungan untuk maju menjadi calon rektor,” tegasnya.

Pihak Swa News juga sudah mengonfirmasi dengan salah satu mantan rektor yang konon katanya sudah menjalin komunikasi dengan Ilfi Nurdiana tersebut.

Namun, melalui obrolan Swa News dengan mantan rektor yang tidak mau disebutkan namanya itu, rupanya yang bersangkutan masih merasa bimbang dan ragu untuk mengeksekusi dukungannya.

Ilfi Nurdiana Mulai 'Gerilya', Punya Jejaring Partai, Kans Kuat Menjadi Rektor UIN Maliki Malang? 

Saya masih bingung dan belum berani menentukan pilihan. Saya akan melihat dulu perkembangan yang ada. Tapi yang perlu digarisbawahi, Bu Ilfi itu punya kelebihan dalam memiliki jejaring dengan pengurus elite salah satu partai,” tambahnya.

Pandangan berbeda sempat dilontarkan oleh salah seorang guru besar UIN Maliki Malang yang tidak mau disebutkan namanya. Ia mengkritisi bahwa akan ada resistensi yang sangat kuat terhadap Ilfi, justru karena adanya relasi kepartaian yang ada di belakangnya.

Saya tahu informasi bahwa Bu Ilfi memiliki jejaring dengan salah satu partai besar. Tapi isu ini akan memiliki resistensi yang besar pula, apalagi ini terkait konflik internal dengan salah satu ormas keagamaan yang hingga saat ini masih mengalami keterbelahan,” tegasnya.

Baca juga: Menjelang Pemilihan Rektor UIN Maliki Malang, Suhu Politik Mulai Memanas, Agus Maimun Deklarasi, FITK Pecah?

Saya melihat Bu Ilfi bukan saja dari sisi personal semata yang di dalam dirinya punya relasi dengan pesantren berpengaruh, tapi saya juga membaca Bu Ilfi dari sudut pandang relasi politik yang lebih luas, yang terkait dengan para elite salah satu partai,” jelasnya.

Tapi sayangnya, posisi hubungan politik Bu Ilfi dengan para elite salah satu parpol ini justru melemahkan eksistensinya, karena hingga saat ini para elite partai yang memiliki hubungan dengan Bu Ilfi masih memendam bara konflik dengan pimpinan salah satu ormas keagamaan,” tambahnya sambil menunjukkan skema kalkulasi politiknya.

Jika gambaran peta politik ini benar adanya, maka saya prediksi Bu Ilfi akan sangat sulit meraih kemenangan dalam kontestasi pemilihan rektor nanti, karena ada sentimen politik yang sangat kuat yang menyertainya,” jelasnya lebih lanjut sambil meyakinkan analisisnya.

Menurut pemetaan yang dilakukan Swa News secara independen, kelihatannya memang ada kekuatan besar dengan relasi politik yang sangat kuat yang tidak akan memberi ruang kesempatan kepada Ilfi. Ini bukan masalah tendensi personal, melainkan politis. Posisi ini pada akhirnya akan menempatkan relasi politik Ilfi ke dalam subordinasi perseteruan elite yang ada dalam ormas tersebut. Pada gilirannya, posisi subordinasi itu akan menempatkan Ilfi menjadi korban politik. (Mmu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *