Jakarta, Swa News -Jokowi akhirnya bersuara setelah dirinya masuk tokoh kejahatan terorganisir dan korupsi dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).

Jokowi menantang tuduhan OCCRP dan meminta pembuktian terhadap segala yang telah dituduhkan.

Karena menurut versi Jokowi, apa yang saat ini menjadi perbincangan publik setelah rilis OCCRP itu hanya narasi fitnah dan framming negatif terhadap dirinya.

Tokoh kejahatan terorganisir
Gambar:tempo.co

Dalam perspektif yang berbeda, pihak PDI Perjuangan juga mendesak penegak hukum untuk segera menindaklanjuti proses hukum terhadap Jokowi. Karena bagi PDI Perjuangan rilis OCCRP itu memberikan sinyal kuat terjadinya kejahatan tersebut.

Bagi PDI Perjuangan, jika memang ada proses penegakan hukum yang serius maka tinggal meminta klarifikasi pada OCCRP terkait masuknya nama Jokowi menjadi nominator finalis.

Maka nanti akan bisa disimpulkan apakah ekspos OCCRP tokoh kejahatan terorganisir dan korupsi itu fitnah, hanya sekedar sensasi membangun framing atau memang fakta

Hingga kini masih heboh soal publikasi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menempatkan beberapa tokoh dunia yang masuk nominator finalist person of the year in organized crime and corruption OCCRP.

Memang nama Jokowi bukan sendiri, ada beberapa tokoh dunia yang juga masuk nominator, ada Presiden Kenya, William Ruto, Presiden Nigeria, Bola Ahmed Tinubu, Mantan Presiden Bangladesh, Sheikh Hasina, serta pengusaha India, Gautam adani.

tokoh kejahatan terorganisir

Pemberitaan ini tentu saja membuat heboh pro kontra jagat maya negeri ini. Ada pihak yang tetap membela Jokowi tapi ada juga yang semakin sinis terhadap perilaku Jokowi.

Bagi publik yang selama ini kritis dengan pola pencitraan Jokowi semakin menegaskan kegagalan menampilkan permainan citra pola hidup sederhana. Beda pula bagi pembela Jokowi, seperti biasa selalu menganggap pemberitaan negatif pada Jokowi dan keluarganya dinilai fitnah.

Dilansir dari channel Youtube Rocky Gerung official, pernyataan kritis dilontarkan oleh  Rocky Gerung menanggapi pemberitaan ini. Menurutnya masuknya Jokowi dalam peringkat tokoh kejahatan terorganisir dan korupsi dunia menandai masuknya sejarah indonesia dalam tragedi sejarah dunia.

Lanjut, Rocky menilai masuknya Jokowi dalam pusaran tokoh korupsi dunia versi OCCRP merupakan hasil proses otoritarianisme yang selama ini berlangsung dalam rezim pemerintahan Jokowi

Berbeda dengan pembelaan yang dilakukan Andy Budiman, wakil ketua umum PSI menganggap masuknya Jokowi dalam lingkaran tokoh korupsi dunia OCCRP karena adanya mobilisasi politik pihak sakit hati.

Andy Budiman menyebut penilaian OCCRP itu berbeda dengan persepsi publik, karena hingga kini Jokowi masih dianggap memiliki rating kepercayaan yang tinggi.

Memang kalau dilihat dari hasil survey menjelang pemilu 2024 tingkat kepercayaan publik pada Jokowi masih tinggi, diatas 70 persen.

Baca juga:

Heboh! Jokowi Tokoh Korupsi Dunia, KPK Harus Bertindak, Bangsa Indonesia Berduka

Meski kemudian banyak yang mempertanyakan hasil survey tersebut, karena faktanya tingkat kepercayaan publik yang masih tinggi tidak bisa dikonversi dalam suara PSI, yang saat itu diidentifikasi partai Jokowi.

Hingga kini, proses dinamika politik masuknya Jokowi dalam tokoh kejahatan terorganisir dan korupsi dunia itu semakin keras. Karena ada usulan dari PDI Perjuangan mendesak KPK mengusut kejahatan korupsi yang dilakukan Jokowi.

Memang harus ada kepastian hukum yang transparan, untuk itu institusi penegak hukum harus responsif terhadap publikasi OCCRP tersebut.

Tentu OCCRP punya indikator, metode dan tolak ukur dalam menempatkan beberapa tokoh dunia itu masuk kategori daftar hitam.(Kus)

2 thoughts on “Namanya Masuk Tokoh Kejahatan Terorganisir dan Korupsi Dunia 2024, Jokowi Nantang Pembuktian!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *