Reuni Akbar HMI-KAHMI UIN Maliki Malang, Ada Agenda Politik Terkait Pemilihan Rektor?

Malang, Swa News – Halal Bihalal dan Reuni Akbar HMI-KAHMI diselenggarakan oleh Pengurus Koordinator Komisariat (Korkom) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) UIN Maliki Malang, bertempat di Warung Tani, Dau, Kabupaten Malang (Sabtu, 3/5).

Reuni Akbar HMI-KAHMI

Dalam tajuk kegiatan Halal Bihalal dan Reuni Akbar itu mengusung tema besar, “Merajut Ukhuwah Menguatkan Ghirah Perjuangan HMI UIN Maliki Malang“. Acaranya membludak, diikuti ratusan kader, dan lebih menyerupai pertemuan konsolidasi antar generasi.

Sambutan Ketua Koordinator Komisariat, Haritza Bayu, semakin menegaskan pentingnya kolaborasi dalam menyusun strategi pengkaderan berkelanjutan.

Turut hadir, selain para alumni, pengurus dan kader HMI, hadir pula Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang turut memberikan sambutan. Bahkan dalam sambutannya, Wali Kota Malang juga ikut merespons proses Pemilihan Rektor UIN Malang yang saat ini sedang berlangsung.

Wali Kota sempat kaget dengan banyaknya calon rektor yang ikut berkontestasi. “Ternyata ada 12 calon rektor yang akan ikut bersaing, tentu ini lebih ramai ketimbang pemilihan kepala daerah,” kelakarnya.

Baca juga: Ada Apa Calon Rektor Poros KAHMI Menemui Prof. Abdul Haris? Dr. Andik Rony: Hanya Agenda Silaturahmi

Reuni Akbar HMI-KAHMI

Menurut Wahyu Hidayat, HMI merupakan organisasi kemahasiswaan Islam yang selama ini sudah membersamai pembangunan di pelbagai lini. Pada kesempatan tersebut, Wahyu berharap para kader HMI bisa ikut berkolaborasi dalam menciptakan Malang Mbois.

Panggung Calon Rektor?

Menariknya, perhelatan Halal Bihalal kali ini, Pengurus Koordinator Komisariat HMI UIN Malang juga mengundang 4 calon rektor yang telah mendapat rekomendasi dari Pengurus Rayon KAHMI UIN Maliki Malang, Uril Bahrudin, Triyo Supriyanto, Suhartono, dan Barizi. Tapi hanya 3 calon yang bisa mengikuti jalannya kegiatan, karena salah satu calon, Suhartono, berhalangan hadir.

Reuni Akbar HMI-KAHMI

Tim Swa News sempat mengonfirmasi pada Suhartono perihal ketidakhadirannya. Dia meminta maaf pada panitia dan pengurus HMI, karena pada saat yang bersamaan sedang ada tamu dari Jakarta.

Namun, Suhartono memberi apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Halal Bihalal dan Reuni Akbar yang telah diselenggarakan tersebut. Hartono juga menegaskan siap bersinergi dan memperkuat HMI-KAHMI UIN Maliki Malang.

“Bagi saya, HMI itu rumah kedua setelah rumah orang tua saya. Banyak proses pembelajaran, pengkaderan, dan perjuangan yang kemudian mampu membekali jiwa kepemimpinan saya. Saya bisa sampai titik ini, bisa menjadi guru besar ya karena spirit hidup di HMI,” ujar Suhartono.

Ketika ditanya soal pencalonannya dalam bursa pemilihan rektor, Suhartono hanya bilang, “Ikuti saja mekanisme yang ada, kita ikhtiar, selebihnya kita serahkan pada Allah. Yang penting niat kita untuk kebaikan dan untuk memperbaiki supaya berubah lebih baik,” tegasnya.

Dalam arena Halal Bihalal dan Reuni Akbar tersebut, ketiga calon rektor yang lain juga lebih banyak menegaskan soal urgensi ukhuwah dan kolaborasi HMI-KAHMI daripada membahas hal politik. Dalam paparannya, Uril Bahrudin tidak menyinggung soal pemilihan rektor. Dia lebih merefleksikan paradigma ukhuwah dalam hubungan sejarah sosial profetik.

Bagi Uril, ukhuwah yang menjadi tema besar acara saat ini lebih merupakan kerangka sosio-komunal pewarisan nabi yang mengutamakan sikap inklusif dan tidak mengedepankan primordialisme.

Hampir sama, secara spesifik Triyo Supriyanto juga tidak membahas masalah pemilihan rektor lebih dalam, meskipun dia juga sudah ikut mendaftar dan menjadi salah satu calon rektor. Malah, Triyo hanya bikin kelakar, “Jika yang lain berebut jadi rektor, maka saya cuma membersamai para calon lain. Saya mau jadi ketua senat saja,” candanya. (Kus)

Reuni Akbar HMI-KAHMI