Malang, Swa News– Senat Universitas UIN Maliki Malang sudah siap menggelar acara Talk Show untuk para calon rektor yang akan ikut berkontestasi.
Sesuai undangan yang beredar, acara talk show itu akan berlangsung pada Jumat (9/5), bertempat di Ruang Pertemuan Gedung Ir. Soekarno Lt V.
Sementara dari 12 bakal calon yang sudah mendaftar, semua dinyatakan lulus verifikasi administrasi. Antara lain, Prof. Abdul Malik Karim Amrullah, Prof. Umi Sumbulah, Prof. Saefullah, Prof. Ahmad Barizi, Prof. Harini, Prof. Uril Bahrudin, Prof. Triyo Supriyatno, Prof. Suhartono, Prof. Agus Maimun, Prof. Ilfi Nurdiana, Prof. Muhammad Samsul Ulum, dan Prof. Fauzan Zenrif.
Acara talk show yang akan diikuti para calon rektor tersebut mengambil tema, “Sukses, Gembira dan Berkah Dalam Pengembangan Kampus“. Sedangkan sub-tema yang akan menjadi paparan meliputi pengembangan akademik, pengembangan kelembagaan, pengembangan mahasiswa dan lulusan, integrasi sains dan Islam, serta karakter ulil albab.
Baca juga: Prof Suhartono: Akademisi Visioner, Pemimpin Transformatif dan Teknokratik
Menanggapi kegiatan talk show yang diselenggarakan senat universitas tersebut, Koordinator Pemenangan Poros KAHMI, Andik Rony Irawan menegaskan, “Seluruh calon kami siap mengikuti semua proses tahapan yang akan berlangsung. Secara spesifik kami juga telah memberikan bekal penguatan kapasitas personal melalui kunjungan ke beberapa mantan rektor yang kami anggap memiliki pengetahuan yang dalam dan luas terkait materi yang akan menjadi bahan talk show atau uji kualitatif lainnya,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Prof. Suhartono dan Prof. Uril Bahrudin.
“Insya Allah kami sudah siap dengan berbagai tema yang akan menjadi bahan talk show. Selain kami mempelajari sendiri, juga dapat masukan dari para sesepuh yang memiliki ilmu, pengetahuan, dan pengalaman yang luas soal kampus ini,” ujar Uril.
“Insya Allah kami sudah menyiapkan diri, baik mental, spiritual maupun intelektual, untuk menghadapi talk show nanti atau proses uji yang lain. Kami juga sudah belajar dan berdiskusi banyak hal dengan para founding fathers yang mengerti latar belakang filosofi berdirinya hingga soal perencanaan yang ada. Intinya kami akan rekonstruksi secara menyeluruh,” ungkap Suhartono.
Andik juga berharap, jika dalam proses talk show itu akan menjadi ajang penajaman ide dan gagasan, bukan sekadar formalitas tanpa isi.
“Kami berharap melalui talk show itu akan banyak muncul pikiran-pikiran cerdas yang nantinya akan menjadi pikiran alternatif untuk pengembangan dan perbaikan kampus,” ujar Andik.
“Bahkan kami juga berharap talk show nanti itu bisa dihadiri civitas akademika UIN Maliki Malang. Kalau misal belum siap, paling tidak pihak UIN bisa menyediakan monitor atau live streaming lewat media sosial yang dimiliki. Ini bisa buat pendidikan demokrasi politik, khususnya bagi mahasiswa. Selain itu, biar publik UIN Malang juga bisa ikut mengukur bobot kualitas pemikiran masing-masing calon,” pungkasnya. (Nita)