Malang, Swa News – Prof. Uril belum lama ini bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, H.E. Mr. Faisal Bin Abdullah H. Amodi. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas sejumlah isu strategis, termasuk wacana moderasi beragama serta perluasan proyek kerja sama pendanaan Pemerintah Arab Saudi bagi lembaga perguruan tinggi Islam di Indonesia.
Foto Istimewa
Isu moderasi dan strategi pengembangan dakwah yang lebih inklusif menjadi fokus utama dalam dialog tersebut. Prof. Uril menekankan pentingnya membangun peradaban yang lebih humanis dan mendorong toleransi beragama. Topik ini juga sempat ia diskusikan dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Arab Saudi, Abdullatif bin Abdulaziz Al-Sheikh.
Secara terpisah, dalam sejumlah perbincangan sebelumnya, kedua belah pihak menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendorong moderasi beragama sebagai langkah strategis dalam menciptakan perdamaian dunia.
Dubes arab
Sementara itu, terkait dukungan pendanaan untuk perguruan tinggi Islam di Indonesia, Pemerintah Arab Saudi berupaya memperluas jangkauan melalui skema pendanaan dari Saudi Fund for Development (SFD). Program ini sejak awal diproyeksikan mampu mempercepat pengembangan universitas Islam yang unggul dan bereputasi internasional.
Prof. Uril sendiri memiliki pengalaman panjang dalam penyusunan kerja sama dengan SFD, bahkan sejak sebelum ia menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Pengembangan Kelembagaan.
Saat ini, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang telah menerima pembiayaan dari Saudi Fund for Development (SFD) melalui skema Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) untuk pembangunan infrastruktur pendidikan. (AL)
Pingback: Transformasi Pelayanan Ibadah Haji Arab Saudi Patut Diapresiasi, Prof. Uril Wawancara Bersama Media Lokal Al-Arabiyah Swa News