Depok, Swa News – Rombongan aparatur sipil negara (ASN) Direktorat Nasional Warisan Budaya Timor Leste melakukan studi budaya ke Desa Wisata Badui, Kabupaten Lebak, Banten (21-22/11/2024). 

Program tersebut merupakan inisiasi dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (PPKB FIB UI) dalam rangka persaudaraan dua negara.

Aparat

Dalam kegiatan tersebut, sekelompok ASN asal Timor Leste yang berjumlah 11 orang tersebut mendapat pelatihan khusus yang dipandu oleh warga lokal. Pelatihan itu antara lain, pembuatan tenun dan kerajinan anyaman, serta pengenalan mengenai Desa Badui.

Menurut Chatarina Sarmento da Costa, Kepala Departemen Art Industri Kreativitas Kultural, kerajinan tenun yang ada di Badui juga terdapat di Timor Leste. Namun, ada sedikit perbedaan, yakni pada bahannya.

Di Badui ada tenun, sama di Timor Leste ada juga. Cara prosesnya hampir sama, hanya di sini kapasnya beda dengan di Timor Leste,” ujar Chatarina, Jumat, 22 November 2024.

Dia melanjutkan, kerajinan tenun di Timor Leste sedikit lebih modern dari pada Badui. Adapun istilah bagi tenun asal negara tersebut ialah tais.

Selain itu, mereka turut mengikuti diskusi pengenalan budaya Badui berupa tata adat warisan yang masih dipertahankan sampai sekarang, yang dipandu oleh pemuka Badui luar, Sarpin.

Turut hadir dalam studi tersebut Kepala PPKB FIB UI, Dr.Lily Tjahjandari, dosen FEB UI, Dr. Muthia Pramesti, dan dosen FISIPUI Dr. Annisah.

Aparat

Perlu diketahui, Desa Badui merupakan wilayah tempat tinggal masyarakat suku Badui yang terbagi menjadi Badui dalam dan Badui luar. Adapun Badui dalam masih sangat mempertahankan kearifan lokal, bahkan cenderung menolak modernisasi demi menjaga tradisi turun temurun.

Desa Badui mulai mengalami lonjakan kunjungan turis ketika masa pandemi Covid-19. Hal ini tentu menambah kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat, dan meningkatkan kualitas pariwisata lokal.

Aparat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *