Prof Suhartono: Akademisi Visioner, Pemimpin Transformatif dan Teknokratik

Malang, Swa News – Prof. Suhartono bukan hanya lulusan fakultas teknik yang kemudian memiliki kemampuan kepemimpinan teknokratik, karena secara teoritik, kepemimpinan teknokratik merupakan proses transformasi cara berpikir dan bertindak yang menggunakan metode ilmiah dan pengetahuan teknis untuk menyelesaikan masalah dan membuat kebijakan.

 

Prof. Suhartono: Akademisi Visioner, Pemimpin Transformatif dan Teknokratik

Prof Suhartono

Pemimpin yang memiliki karakter teknokrasi akan selalu memprioritaskan keahlian dan kinerja teknis dalam pengambilan keputusan, mengutamakan data empiris dan analisis ilmiah.

Itulah potret kepribadian dan pengalaman yang dimiliki Prof Suhartono, yang saat ini menjadi salah satu nomine Calon Rektor UIN Maliki Malang. Dia seorang calon yang memiliki popularitas tinggi, khususnya di kalangan Mahasiswa dan Dosen Fakultas Sains dan Teknologi.

Jejak Langkah

Pria kelahiran Malang, 19 Mei 1968 ini menghabiskan masa pendidikannya mulai SD hingga SMA di kota kelahirannya.

Menariknya, sejak kecil Prof Suhartono sudah tertarik pada pelajaran matematika dan teknologi, sebagaimana dituturkan kepada Swa News. Maka tidak salah, ketika kemudian bakat dan minat itu kemudian membawanya menuju gerbang Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya.

Tercatat, sejak jenjang Sarjana di Program Studi Matematika (S1), Magister Informatika (S2), hingga Doktor Cerdas Multimedia (S3), semuanya ditempuh di kampus ITS.

Baca juga: Calon Rektor Poros KAHMI Nyambangi Prof. Mudjia Rahardjo: Jaga Kesinambungan Pembangunan!

Menurut cerita teman seangkatannya, sejak mahasiswa, Suhartono muda sudah aktif mengikuti berbagai kegiatan intra kampus maupun ekstra kampus. Saat itu, katanya dia sudah menunjukkan talenta akademik yang mumpuni, memiliki jiwa aktivis, punya karakter kepemimpinan yang kuat dan profesional yang mandiri.

Ceritanya, sejak pelajar hingga mahasiswa dia memang menyukai banyak kegiatan. Mulai terlibat dalam kegiatan kajian keislaman, kepemimpinan, keprofesionalan hingga kewirausahaan. Berbagai pengalaman itu turut membentuk karakter pribadi Prof Suhartono yang kompleks seperti sekarang.

Dari perbincangan bersama Swa News, dia bercerita soal urgensi mengedepankan cara berpikir teknokratik dalam mengelola perguruan tinggi Islam negeri, seperti UIN Maliki Malang. Menurutnya, pendekatan teknokratik itu akan memiliki keunggulan sistemik dan terukur, karena akan berbasis pada perencanaan dan tata kelola yang menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk menentukan kebijakan dan strategi pembangunan.

Prestasi, Jabatan dan Karier

Prof. Suhartono dikenal memiliki keahlian profesional dalam Artificial Intelligence, Data Science, dan Software Engineering. Banyak yang sudah dilakukan, yang kemudian menghasilkan pencapaian prestasi kerja akademik, pengabdian masyarakat, pengembangan karier dan penguatan profesionalisme.

Prof. Suhartono: Akademisi Visioner, Pemimpin Transformatif dan Teknokratik

Dalam karier akademik, dia telah berhasil mempublikasikan 10 buku dan lebih dari 80 artikel ilmiah, baik dimuat di jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional bereputasi. Jumlah ini sudah termasuk publikasi yang terindeks di Scopus, Sinta, dan Google Scholar. Hingga saat ini, sudah lebih dari 100 karya ilmiahnya telah mendapatkan sitasi di Google Scholar.

Selama perjalanan karier akademik di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Hartono juga telah dipercaya memegang berbagai posisi jabatan strategis: Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi (2014–2019), Ketua Program Pelatihan Keahlian Program Bisnis dan Teknologi, Probistek (2017–2018), dan Ketua Program Studi Magister Informatika (2019–2020).

Memperkuat Kepemimpinan Transformatif

Ketika berbincang dengan Swa News, Prof. Suhartono menegaskan, jika dirinya lebih menyukai pola pendekatan kepemimpinan transformatif teknokratik. Pendekatan ini berupaya mengeksplorasi warisan budaya yang memiliki nilai luhur dan konstruktif. Ketika nanti menggunakan pola kepemimpinan transformatif teknokratik maka dalam seluruh proses perencanaan pengembangan ke depan akan terukur.

Secara teoritik, gaya kepemimpinan tersebut akan mengedepankan pola kerja sistemik, meritokratik, profesional dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan jangka panjang secara berjenjang sesuai dengan skala prioritas dan kebutuhan yang mendesak. Prof. Suhartono berharap bisa menjadi rektor, kemudian dapat mewujudkan UIN Maliki Malang yang unggul, yang mampu mengintegrasikan secara holistik antara nilai spiritual Islam, warisan nilai budaya, wawasan kebangsaan, dan hadirnya integrasi ilmu pengetahuan yang mampu memberi jalan membangun peradaban masa depan dunia.

Al-muhafadlotu ‘ala qadimis shalih wal akhdzu bil jadidil ashlah,” itu kaidah ushuliyah yang sangat relevan yang memperkuat makna transformatif yang ideal dan sesuai dengan konsep filosofi Ulil Albab yang perlu dilembagakan, ungkapnya.

Berbicara falsafah Ulil Albab dalam konteks UIN Maliki Malang, menurut Prof. Suhartono, secara empirik sesungguhnya merupakan sebuah upaya mentransformasikan warisan pemikiran dan nilai moral yang bersumber dari para pendiri melalui kerangka yang sudah sangat populer, yaitu pohon ilmu, yang akan menjadi basis untuk merealisasikan “Smart Eco University“.(Ima)

 

Prof Suhartono

Leave a reply

Join Us
  • Facebook38.5K
  • X Network32.1K
  • Behance56.2K
  • Instagram18.9K

Stay Informed With the Latest & Most Important News

I consent to receive newsletter via email. For further information, please review our Privacy Policy

Advertisement

Follow
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...