Malang, Swa News – Setelah sempat tertunda, akhirnya Menteri Agama, Nazaruddin Umar, hadir di Kampus UIN Maliki Malang.

Menurut salah satu dosen UIN Maliki Malang yang tidak mau disebutkan identitasnya, “Jika menurut undangan semula, acara itu akan berlangsung pada Minggu, 09 Februari 2025, tapi kemudian ada pemberitahuan susulan yang menggeser hari dan waktunya.

Menteri Agama Hadir ke UIN Maliki Malang, Singgung Nama Mantan Rektor Prof. Dr. Imam Suprayogo. Ada Apa?  

Lantas ada undangan lagi yang memastikan acara Pengarahan Umum Menteri Agama RI dan Peresmian Pusat Studi Pengembangan Pesantren dan Kawasan itu berlangsung Senin, 10 Februari 2025.”

Sebelumnya, jurnalis Swa News juga sempat meminta konfirmasi Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Kamaruddin Amin, soal penundaan kedatangan Menteri Agama, Nazaruddin Umar, ke UIN Maliki Malang tersebut. Dia memastikan bahwa itu hanya penggeseran jadwal semata karena padatnya kegiatan Menteri Agama.

Pada kesempatan itu, Menteri Agama menegaskan bahwa Indonesia patut bersyukur memperoleh anugerah besar berupa perubahan dari Piagam Jakarta menuju Negara Pancasila dengan kompensasi dibentuknya Kementerian Agama.

Selain itu, Menteri Agama juga menjelaskan adanya perampingan dalam Kementerian Agama saat ini. “Sekarang hanya tersisa Kebimasan, Pesantren, dan Perguruan Tinggi Agama Islam,” ujarnya.

Tapi pemerintah juga mendirikan lembaga baru yang lebih profesional, seperti sertifikasi halal,” imbuhnya.

 

Menteri Agama juga mengapresiasi publik yang memberi penilaian positif terhadap kinerja Kementerian Agama saat ini.

Dia menegaskan, “Sesungguhnya indikator keberhasilan Kementerian Agama itu adalah jika semakin dekat antara umat dengan agamanya. Sebaliknya, jika semakin berjarak antara umat dengan agamanya, maka Kementerian Agama mengalami kegagalan.”  

Pada kesempatan yang sama, Menag juga mengingatkan para pimpinan dan civitas akademika UIN Maliki Malang, “Jangan terlalu cepat puas dengan pencapaian fisik, karena hadirnya UIN itu separuhnya lembaga dakwah dan separuhnya lagi lembaga akademik.”

Menteri Agama yang berhaluan sufistik ini kemudian memberi panduan metodologi berpikir holistik. Dia memberikan rumus paradigmatik bahwa mengajar mahasiswa itu tidak sekadar berorientasi pada pencapaian akademik semata, tetapi juga harus selaras antara keilmuan dengan kearifan atau makrifah.

Ketika mengurai persoalan paradigma dan struktur keilmuan UIN, Menag sangat mengapresiasi konsep Pohon Ilmu yang telah digagas mantan Rektor UIN Maliki Malang, Imam Suprayogo.

Terlepas ada perbedaan pandangan antara saya dengan Pak Imam Suprayogo, tetapi dengan konsep Pohon Ilmu, ia memberikan landasan filosofi moralitas ilmu pengetahuan dalam konteks nilai keislaman,” tambahnya.  (YAK)

One thought on “Menteri Agama Hadir ke UIN Maliki Malang, Singgung Nama Mantan Rektor Prof. Dr. Imam Suprayogo, Ada Apa?  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *