SWA NEWS – Dalam tayangan Bocor Alus Tempo, mengisyaratkan masih akan ada upaya untuk membuat skenario Pemilihan Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2 putaran.

Siapa yang memiliki kepentingan untuk menciptakan kondisi pemilihan gubernur 2 putaran?

Kata para jurnalis tempo dalam acara itu memberikan informasi sangat jelas. Skenario pemilihan gubernur 2 putaran merupakan keinginan Mantan Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo.

Ada indikasi upaya membuat skenario 2 putaran setelah segala usaha penguasa gagal menaklukan pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura.

Kemudian kubu penguasa agak panik setelah Anies Baswedan ikut mendukung pasangan Pramono-Rano Karno.

Menurut informasi Bocor Alus Tempo, segala usaha sudah dilakukan Jokowi dan Prabowo untuk menghentikan laju kemenangan pasangan Pramono-Rano Karno, tapi rupanya tetap gagal.

Karena kegagalan untuk mengalahkan pasangan Pramono-Rano, kemudian ada harapan bermain untuk 2 putaran.

Padahal kalau kita lihat hasil real count KPU Jakarta, perolehan suara Pramono- Rano Karno sudah mendapat 50, 07 persen suara, diikuti RK-Suswono 49, 4 persen suara, dan Dharma-Kun 10, 53 persen suara.

Kalau tidak ada halangan dan perolehan suara Pramono-Rano konsisten, maka pasangan ini akan menang dalam 1 putaran.

Menurut laporan Bocor Alus Tempo, ada rasa cemas pada kubu Pramono-Rano menghadapi intervensi penguasa. Tapi kubu Pramono-Rano sudah menyiapkan upaya antisipasi untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.

Tapi ada yang aneh, katanya kubu RK-Suswono juga akan mengusulkan pemungutan suara ulang (PSU), untuk wilayah yang partispasi pemilihnya rendah.

Upaya itu kemudian mendapat cibiran netizen. “Kenapa tidak sekalian minta PSU karen kalah?”, Ujar Para Netizen.

Kabar terbaru dari Hersubeno Arief, dari jaringan FNN, “akan ada revisi UU Daerah Khusus Jakarta.” ungkapnya.

Upaya revisi disinyalir punya kaitan dengan upaya delegitimasi kemenangan Pramono-Rano Karno.

Memang banyak pihak yang menyesalkan upaya cawe-cawe Mantan Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo soal pemilihan gubernur Jakarta.

Ada yang mengkritik, “Apa tidak cukup sudah berhasil menggagalkan Anies Baswedan untuk melaju menjadi calon gubernur?”

Ada yang menengarai, jika keterlibatan aktif Mantan Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo itu punya kaitan dengan Anies Baswedan lagi.

Ada ketakutan, kalau Pramono-Rano Karno bisa memenangkan pemilihan gubernur Jakarta, maka akan ada kolaborasi politik Anies dengan PDI Perjuangan.

Bahkan jika Pramono-Rano menang, kemungkinan Anies akan masih punya panggung politik melalui Jakarta.

Kelihatannya, Anies Baswedan tetap menjadi ancaman politik bagi Jokowi dan Prabowo untuk Pemilihan Presiden 2029 nanti. (SC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *