Jakarta, Swa News– Kehadiran agen asing menjadi sorotan setelah Presiden Prabowo secara tertutup mengumpulkan para konglomerat di istana (6/3/2025), lalu keesokan harinya kembali mengundang para oligarki yang sama ke istana.

Agen asing

Ada beberapa oligarki Nusantara yang hadir dalam pertemuan itu, nampak Boy Thohir, Aguan, Prayogo Pangestu, Firman Wijaya, Anthony Salim, Sri Datuk Thahir, hingga Tommy Winata.

Yang menjadi perbincangan publik adalah ketika dalam pertemuan itu Presiden Prabowo mengajak konglomerat Amerika Serikat, Raymond Thomas Dalio, yang populer disapa Ray Dalio. Ia merupakan pendiri Dana Lindung Nilai atau Hedge Fund Bridgewater Associates yang mengelola dana USD 112 miliar. Namun, sejak 2017, ia telah mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.

Banyak yang mengungkit kehadiran Ray Dalio ini dengan pidato Presiden Prabowo saat memberi sambutan pada ulang tahun Gerindra yang ke-17 beberapa waktu lalu.

Baca juga: Presiden Prabowo Menggulung Karpet Merah Mafia Migas Atau Ganti Mafia?

Pada saat itu, Presiden Prabowo, yang juga menjabat Ketua Umum DPP Partai Gerindra, mengingatkan seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap upaya adu domba yang dilakukan oleh pihak asing.

Kalau ada yang dihasut-hasut, atau mau ada yang menghasut, waspada. Ini ulah kekuatan asing yang selalu ingin memecah belah Indonesia,” agitasi Prabowo saat itu.

Presiden Prabowo juga menjabarkan soal penggunaan efisiensi anggaran untuk menjalankan 15 megaproyek hilirisasi dengan nilai miliaran dolar yang bertujuan meningkatkan kemandirian ekonomi dengan meningkatkan nilai tambah sumber daya alam (SDA) pada 2025.

Menurut Prabowo, proyeksi tersebut dipandang mengancam kepentingan pihak asing dan oknum dalam negeri, sehingga muncul gelombang demonstrasi besar-besaran di Indonesia yang bertajuk Indonesia Gelap dengan sejumlah tuntutan, seperti mendesak pembatalan pemangkasan anggaran, mencabut proyek strategis nasional (PSN) bermasalah, menghapuskan multifungsi TNI, dan lainnya.

Agen asing

Sekarang publik mengkritik balik soal sosok orang asing yang diajak dalam pertemuan dengan para oligarki tersebut. Banyak publik menilai Prabowo hanya pintar omon-omon, karena saat ini justru dirinya yang sedang bermain dengan asing.

Publik menilai gaya ofensif terhadap gerakan demonstrasi dengan melempar isu ditunggangi pihak asing merupakan pola dan ciri khas Orde Baru untuk pengalihan isu dan melemahkan gerakan aktivisme yang ada.

Kelihatannya, gaya Prabowo yang mengadopsi pola strategi Orde Baru itu sudah terbaca oleh para aktivis, dan memang gaya Prabowo sejak menjadi presiden polanya hanya mengambil alih model Jokowi dan Orde Baru? (Bar)

Agen asing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *