SWA NEWS – Ada beberapa kritik KH. Chalwani, Pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi, Berjan, Gebang Purworejo ini pada Gus Miftah.
Kritik itu menyangkut nama pesantren, kapasitas dan kredibilitas Gus Miftah sebagai pendakwah agama.
Memang Gus Miftah merupakan pendakwah kondang yang sangat populer. Popularitas Gus Miftah melampaui berbagai kelas sosial. Bahkan Gus Miftah juga merupakan tokoh agama yang dekat dengan kalangan pejabat, politisi dan artis. Sebelum mundur, Gus Miftah juga menjabat Utusan Khusus Presiden Prabowo untuk Kerukunan Beragama.
Tapi, rupanya KH. Chalwani yang merupakan mursyid Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah ini telah banyak mengkritik eksistensi Gus Miftah.
Salah satu kritik KH. Chalwani adalah nama Pondok Pesantren Ora Aji milik Gus Miftah.
Menurut KH. Chalwani, nama itu merupakan ungkapan do’a. Sementara nama Ora Aji dalam bahasa jawa itu bermakna tidak berharga. Maka pendapat KH. Chalwani, karena nama itu do’a, bisa saja pondok milik Gus Miftah itu suatu saat akan tidak berharga.
Pada bagian lain, KH. Chalwani juga mengkritik kemampuan bahasa arab Gus Miftah.
KH. Chalwani menilai, Gus Miftah itu hanya pandai berceramah, tapi banyak yang salah ketika membaca teks ayat Al-Quran maupun hadist. Padahal, kemampuan bahasa arab menjadi syarat utama bagi kyai untuk memahami agama Islam secara sempurna.
Bahkan pernyataan KH. Chalwani dalam video yang sudah beredar luas itu menggambarkan hanya orang awam yang menilai pengajian Gus Miftah, tapi bagi para kyai sudah tahu ngaji Gus Miftah itu banyak yang salah.
Karena kritik keras KH. Chalwani pada Gus Miftah, kemudian publik banyak melakukan pencarian jejak rekam pendidikan Gus Miftah melalui media sosial.
Menurut hasil pelacakan rekam jejak pendidikannya, Gus Miftah pernah menempuh pendidikan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Bustanul Ulum Jaya Sakti, Lampung Tengah.
Kemudian pernah menempuh pendidikan tinggi pada Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Katanya sempat aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Tapi banyak pihak yang meragukan kelulusannya.
Justru menurut data yang ada, Gus Miftah itu menyelesaikan kesarjanaannya tahun 2023, pada Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Sultan Agung Semarang. (MUN.12)