Jakarta, Swa News– Gegara dipicu Agung Laksono yang tiba-tiba akan mencalonkan Ketum PMI. Situasi Kongres Palang Merah Indonesia (PMI) memanas.
Padahal sebelumnya sudah ada kabar dari internal Pengurus PMI yang sepakat aklamasi menetapkan kembali Jusuf Kalla menjabat Ketua Umum PMI.
Ada kabar tersebar kalau Agung Laksono mengumpulkan orang-orang PMI untuk menggelar Kongres tandingan. Tapi menurut pihak JK, orang-orang yang dikumpulkan Agung Laksono itu bukan Pengurus PMI aktif melainkan pernah menjadi pengurus.
Konon orang-orang yang diundang Agung Laksono itu ada yang pernah jadi pengurus tapi dipecat karena dugaan pelanggaran etika organisasi.
Rupanya Hari Jum’at, 20 Desember 2024 ini, JK bertemu dengan Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, untuk menerima SK Kepengurusan PMI.
Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas juga menjelaskan pihaknya sudah menelaah seluruh dokumen Kepengurusan PMI pihak JK sesuai dengan hasil kajian AD/ ART yang ada, akhirnya Supratman menyatakan mengakui Kepengurusan PMI versi JK.
Bagaimana nasib PMI kubu Agung Laksono?
Memang setelah ada Kongres PMI kubu JK, kubu Agung Laksono juga melaksanakan Kongres PMI tandingan. Bahkan kabarnya, tanggal 11 Desember 2024 kemarin, kubu Agung Laksono juga sudah menyerahkan berkas hasil Kongres PMI serta susunan pengurusnya pada Kementerian Hukum.
Pada tanggal 18 Desember Agung Laksono juga melantik pengurus baru. Tapi setelah ada kabar terakhir pengakuan dan pengesahan Kepengurusan PMI versi JK oleh Kementerian Hukum, maka otomatis Pengurus PMI versi Agung Laksono gugur.
Hal itu juga ditegaskan oleh JK, ada aturan PMI internasional, jika dalam satu negara itu hanya ada satu PMI.
Banyak pihak yang menyayangkan soal adanya perebutan Ketum PMI karena ini organisasi kemanusiaan. Memang selama ini tidak ada huru hara bahkan sejak JK menjabat Ketua Umum 3 periode.
Ada spekulasi, kenapa sekarang ada yang mencoba berebut menjadi Ketum PMI, karena ada proyek besar trilyunan rupiah soal plasma darah.
Kemudian banyak yang nyinyir, yang berharap para Pengurus PMI itu sudah selesai dengan dirinya, kok sekarang malah buat ajang bisnis.
Akhirnya JK tetap menjadi Ketua Umum PMI yang melegenda. Selain menjabat 4 periode juga masih banyak yang mempercayai kepemimpinan JK di organisasi kemanusiaan itu. (amr)